Situs Candi Bumiayu: Peninggalan Sriwijaya di Sumsel
Candi Bumiayu merupakan salah satu bukti konkret kejayaan Kerajaan Sriwijaya di wilayah Sumatera Selatan. Terletak di Desa Bumiayu, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), kompleks percandian ini menjadi saksi bisu perpaduan budaya Hindu-Budha yang berkembang pada masa lampau. Mari kita telusuri lebih dalam tentang warisan sejarah yang menarik ini.
Sejarah dan Latar Belakang Candi Bumiayu
Candi Bumiayu diperkirakan dibangun antara abad ke-9 hingga ke-13 Masehi, pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Kompleks percandian ini ditemukan pertama kali pada tahun 1975 oleh penduduk setempat, dan sejak saat itu telah melalui berbagai tahap penelitian dan pemugaran oleh para arkeolog.
Berdasarkan temuan arkeologis, Candi Bumiayu merupakan kompleks percandian Hindu yang memiliki karakteristik arsitektur yang unik. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa itu, wilayah Sumatera Selatan tidak hanya menjadi pusat perkembangan agama Buddha, tetapi juga menjadi tempat berkembangnya agama Hindu.
Arsitektur dan Struktur Candi
Kompleks Percandian
Situs Candi Bumiayu terdiri dari beberapa struktur candi yang tersebar di area seluas kurang lebih 15 hektar. Hingga saat ini, telah ditemukan setidaknya 8 struktur candi yang diberi nama Candi 1 hingga Candi 8. Setiap candi memiliki keunikan dan karakteristik arsitekturnya masing-masing.
Candi Utama
Candi 1 atau candi utama merupakan struktur terbesar dan paling lengkap di kompleks ini. Candi ini memiliki denah bujur sangkar dengan ukuran 10 x 10 meter dan tinggi sekitar 7 meter. Bangunan ini terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan atap candi yang masih dapat diidentifikasi dengan jelas.
Relief dan Ornamen
Salah satu daya tarik utama Candi Bumiayu adalah relief-relief yang menghiasi dinding-dindingnya. Relief ini menggambarkan berbagai cerita dan figur dari mitologi Hindu, seperti kisah Ramayana dan berbagai dewa-dewi Hindu. Ornamen-ornamen yang detail dan rumit menunjukkan tingginya tingkat keahlian para seniman pada masa itu.
Nilai Arkeologis dan Sejarah
Temuan Arkeologis
Berbagai artefak bersejarah telah ditemukan di kompleks Candi Bumiayu, termasuk:
Arca-arca dewa Hindu
Prasasti
Alat-alat upacara keagamaan
Perhiasan kuno
Gerabah dan keramik
Temuan-temuan ini memberikan informasi berharga tentang kehidupan sosial, budaya, dan keagamaan masyarakat pada masa Sriwijaya.
Signifikansi Sejarah
Keberadaan Candi Bumiayu membuktikan bahwa wilayah Sumatera Selatan pada masa Sriwijaya merupakan wilayah yang multikultur, di mana berbagai agama dan budaya dapat berkembang berdampingan. Hal ini juga menunjukkan bahwa pengaruh Kerajaan Sriwijaya tidak hanya terbatas pada pusat kerajaan di Palembang, tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah yang cukup jauh.
Pelestarian dan Pengembangan
Upaya Konservasi
Pemerintah bersama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) terus melakukan upaya pelestarian terhadap Candi Bumiayu. Beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi:
Pemugaran struktur candi
Konservasi relief dan ornamen
Penelitian arkeologis berkelanjutan
Pemetaan dan dokumentasi situs
Pengembangan Wisata
Sebagai destinasi wisata sejarah, Candi Bumiayu terus dikembangkan dengan tetap memperhatikan aspek pelestarian. Beberapa fasilitas yang tersedia antara lain:
Area parkir
Pusat informasi
Jalur pejalan kaki
Papan informasi sejarah
Toilet umum
Musholla
Aksesibilitas dan Informasi Kunjungan
Lokasi dan Akses
Candi Bumiayu dapat dicapai melalui jalur darat dari Kota Palembang dengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam. Kondisi jalan menuju lokasi sudah cukup baik dan dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan.
Waktu Terbaik Berkunjung
Waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Bumiayu adalah pada pagi hingga sore hari, ketika cuaca cerah dan tidak terlalu panas. Pengunjung disarankan untuk menghindari berkunjung saat hujan demi keamanan dan kenyamanan.
Tips Berkunjung
Persiapan Kunjungan
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengunjungi Candi Bumiayu:
Membawa air minum yang cukup
Menggunakan pakaian yang nyaman dan alas kaki yang sesuai
Membawa payung atau topi untuk perlindungan dari panas
Membawa kamera untuk dokumentasi
Membawa bekal makanan ringan
Etika Berkunjung
Sebagai situs cagar budaya, pengunjung diharapkan untuk:
Tidak memanjat atau menaiki struktur candi
Tidak mencoret-coret atau merusak bagian candi
Tidak membuang sampah sembarangan
Menghormati nilai religius dan historis situs
Mengikuti petunjuk dan arahan petugas
Penutup
Candi Bumiayu merupakan warisan sejarah yang tak ternilai harganya. Keberadaannya tidak hanya menjadi bukti kejayaan masa lalu, tetapi juga menjadi sumber pembelajaran tentang sejarah, budaya, dan toleransi beragama di Nusantara. Dengan terus menjaga dan melestarikan situs ini, kita turut berperan dalam mewariskan nilai-nilai sejarah kepada generasi mendatang.
Diskusi (0)
Artikel Terkait

15 Pantai Tersembunyi di Bali yang Wajib Dikunjungi: Panduan Lengkap 2024
19 November 2024

Raja Ampat: Surga Diving Terbaik di Dunia dengan 4 Pulau Utama
20 November 2024

Pantai Nihiwatu Sumba: Surga Tersembunyi dengan Pasir Putih yang Menakjubkan
20 November 2024

Cara Menuju Pantai Pink Labuan Bajo: Tiket, Penginapan & Tips Hemat
20 November 2024