Wednesday, 21 May 2025

Ragam Kuliner Tradisional Betawi yang Hampir Punah

Y C

Yudi Candra

Dipublikasikan: 23 November 2024

Jakarta tidak hanya dikenal sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia, tetapi juga menyimpan warisan kuliner yang kaya akan sejarah dan citarasa. Sayangnya, di tengah modernisasi yang pesat, banyak kuliner tradisional Betawi yang mulai jarang ditemui dan terancam punah. Mari kita jelajahi berbagai hidangan Betawi yang semakin langka ini, sebelum mereka benar-benar menghilang dari peredaran.

Jejak Sejarah Kuliner Betawi

Kuliner Betawi terbentuk dari akulturasi berbagai budaya yang pernah singgah di Batavia, kini Jakarta. Pengaruh dari budaya Tionghoa, Arab, Belanda, dan Portugis menciptakan keunikan tersendiri dalam citarasa masakan Betawi. Perpaduan bumbu dan teknik memasak yang khas menghasilkan hidangan-hidangan yang tidak ditemui di daerah lain.

Hidangan-Hidangan Betawi yang Mulai Langka

1. Gegajoan

Gegajoan merupakan penganan yang terbuat dari singkong parut yang dicampur dengan ebi dan dibumbui dengan rempah-rempah. Makanan ini digoreng hingga keemasan dan biasanya disajikan sebagai camilan atau sarapan. Teksturnya yang renyah di luar namun lembut di dalam, dengan cita rasa gurih dan aroma ebi yang khas, menjadikannya hidangan yang unik.

2. Pecak Gabus

Ikan gabus yang dibakar kemudian disiram dengan kuah pecak yang terbuat dari campuran cabai hijau, bawang putih, kencur, dan daun kemangi menciptakan hidangan yang segar dan aromatik. Sayangnya, sulitnya mendapatkan ikan gabus segar di Jakarta membuat hidangan ini jarang ditemui.

3. Telubuk

Telubuk adalah makanan yang terbuat dari tepung beras yang dibentuk seperti tabung, diisi dengan campuran kelapa dan gula merah. Proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu membuat semakin sedikit yang mau melestarikannya.

4. Pengkang

Pengkang merupakan kue tradisional berbahan dasar tepung beras ketan yang diisi dengan campuran kelapa dan udang ebi. Bentuknya yang unik seperti perahu dengan tekstur kenyal dan rasa gurih manis menjadi ciri khasnya.

5. Sayur Bebanci

Hidangan ini merupakan sup sayuran yang terdiri dari berbagai macam sayuran seperti wortel, buncis, kol, dan kapri yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah. Namanya yang unik berasal dari kata "babanci" yang berarti campuran dalam bahasa Betawi.

6. Gabus Pucung

Masakan ikan gabus yang dimasak dengan buah kluwak (pucung) ini memiliki warna hitam pekat dan rasa yang khas. Kombinasi ikan gabus yang empuk dengan kuah hitam yang gurih menciptakan harmoni rasa yang unik.

7. Soto Betawi Berkuah Susu

Berbeda dengan soto Betawi yang kita kenal sekarang, versi original soto Betawi menggunakan susu segar sebagai pengganti santan. Penggunaan susu memberikan tekstur yang lebih ringan namun tetap creamy.

Faktor-Faktor Penyebab Kepunahan

Modernisasi dan Perubahan Gaya Hidup

Masyarakat modern cenderung memilih makanan yang praktis dan cepat saji. Proses pembuatan kuliner tradisional yang memakan waktu lama dan membutuhkan ketelatenan menjadi kendala dalam pelestariannya.

Kesulitan Mendapatkan Bahan Baku

Beberapa bahan baku tradisional semakin sulit didapat di Jakarta. Urbanisasi dan alih fungsi lahan telah menghilangkan area budidaya tanaman dan habitat ikan air tawar yang menjadi bahan dasar kuliner Betawi.

Kurangnya Regenerasi Pembuat Kuliner Tradisional

Generasi muda lebih tertarik menekuni bisnis kuliner modern yang dianggap lebih menguntungkan. Ditambah lagi, rumitnya proses pembuatan dan kurangnya dokumentasi resep membuat transfer pengetahuan kuliner tradisional terhambat.

Upaya Pelestarian Kuliner Betawi

Dokumentasi dan Publikasi

Pentingnya mendokumentasikan resep dan teknik pembuatan kuliner tradisional Betawi secara detail. Publikasi melalui berbagai media dapat membantu menyebarluaskan pengetahuan tentang kuliner ini kepada generasi muda.

Festival dan Pameran Kuliner

Penyelenggaraan festival kuliner Betawi secara rutin dapat memperkenalkan kembali hidangan-hidangan langka ini kepada masyarakat luas. Event seperti ini juga menjadi wadah bagi para pembuat kuliner tradisional untuk berbagi pengalaman.

Inovasi dalam Penyajian

Mengemas kuliner tradisional dengan cara yang lebih modern tanpa menghilangkan keaslian rasanya. Inovasi dalam presentasi dan packaging dapat menarik minat generasi muda untuk mencoba.

Program Pelatihan Kuliner

Mengadakan program pelatihan pembuatan kuliner tradisional Betawi bagi generasi muda. Kolaborasi dengan sekolah kuliner dan komunitas makanan dapat membantu melestarikan warisan kuliner ini.

Penutup

Kuliner tradisional Betawi merupakan warisan budaya yang tak ternilai. Kepunahan hidangan-hidangan ini bukan hanya berarti hilangnya sebuah makanan, tetapi juga hilangnya sejarah dan identitas budaya Betawi. Diperlukan kesadaran dan upaya bersama dari berbagai pihak untuk melestarikan kekayaan kuliner ini.

Diskusi (0)